“Kan sebile la kite kan jadi ke London nok sebenar2 e ye?” ujar Arifin sewaktu pulang kuliah di AKPER dan nongkrong di basecamp. “Ade la masa e jang” kataku saat itu sambil disimpan dalam hati seraya mengaminkan segala doa yang tidak terucap secara lisan.
London adalah nama tempat tongkrongan kami tepatnya di Kantor desa Tanjungpendam depannya rumah saudara Chandra (dipanggil Aan Sharma temannya Kak Jo). Almost every day di sore hari kita sandarkan motor disitu sambil say Hi, hello, kenalan yuk dengan para ABG ababil dak jelas mondar mandir (alias JJS-jalan-jalan sore), bolak balik tegur sapa menghabiskan bensin. Namun jangan salah, disinilah ku belajar bagaimana meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa malu. Haha
Kita selalu nongkrong di London ini sejak tahun 2006, dan saat ini hanya sekedar menyapa saja, sesekali duduk didepan jika ada waktu untuk ngumpul bareng. Waktu begitu cepat kawan, dulu ababil, sekarang sudah pada punya ekor. Mungkin suatu saat ada generasi penerus London ini.
…And finally Mahankar dream comes true (27 April 2018), butuh 12 tahun untuk mencapai itu, dan capaian ini kuserahkan sepenuhnya untuk mahankar… Bagi sebagian orang, mungkin perjalanan ke London tidak sebegitu wah nya, tinggal beli tiket dan berangkat.. That’s it!!
But wait, bukan itu letak istimewanya. It definitely means nothing. But pergi ke London lewat jalur kompetisi, that means something. Karena disebagian doaku rasa-rasanya ku ingin bersaing dengan otak-otak diluar sana, jangan sampai dibilang jago kandang, which is hurt to hear.
Dan Mahankar adalah nama grup kita, kumpulan teman-teman perawat yang luar biasa, bisa dibilang kompeten, cuman satu saja kurangnya “ade ne tulang punggong”. Namun saya yakin akan kesuksesan kita bersama dan kuyakin akan hal itu. Insya Allah.
Mungkin cukup segitu dulu malam ini, nanti disambung lagi.
Sampai ketemu di Belitong kawan
Mahankar team:
Chandra, Ade, Jhoni, Arifin, Agri, Itok, Krisna, Ari, Igo, Febri, Hendrix, Riki
27 April 2018